" بسم الله الرحمن الرحيم "

Saturday, 28 November 2015

Membentuk Akhlak Mulia

Akhlak yang baik akan tampak dalam penampilan, perkataan ataupun tingkah laku seseorang. Berjalan dengan sopan dan menyapa jiran tetangga adalah contoh yang baik, sedangkan melangkah dengan angkuh dan berkata kasar adalah contoh yang buruk. Berpakaian rapi, bersih dan wangi adalah sebuah perwujudan akhlak yang patut diacungi jempol, sebaliknya berbaju kotor, sekenanya dan asal pakai adalah gambaran krisis akhlak.
Mewujudkan akhlak mulia dalam kehidupan dengan membersihkan jiwa dari sifat-sifat rendah lagi tercela dan menghiasinya dengan sifat-sifat terpuji. Salah satu simpul kemuliaan adalah: tetap menyambung hubungan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, memberikan kebaikan kepada orang yang tidak mau berbuat baik kepadamu, dan memaafkan kesalahan orang lain yang jahat.
Membentuk akhlak mulia dalam kehidupan juga dapat diwujudkan ketika berbicara dengan orang lain. Contohnya, berkata dengan lemah lembut dan beradab adalah ciri akhlak yang terpuji. Sebaliknya, berucap dengan kasar dan bernada tinggi merupakan sikap yang tidak patut ditiru. Berbakti kepada ibu dan ayah adalah perkara wajib bagi seorang anak. Sehingga akhlak dalam Islam dapat diterjemahkan  sebagai perwujudan sikap manusia di depan manusia yang lain, sesuai dengan tuntunan agama.
Membentuk akhlak terpuji dalam kehidupan dengan memberikan kedamaian, bagi orang Islam sendiri maupun orang non muslim. Namun, jika kita melihat perbuatan  buruk yang dilakukan oleh sebagian umat Islam tidak sepatutnya yang disalahkan Islamnya. Karena dapat diketahui bahwa Islam tak pernah mengajarkan perkara yang buruk. Islam selalu mengajarkan yang baik-baik kepada umatnya. Hanya saja, dalam memahaminya saja terkadang keliru. Kekeliruan inilah yang mencoreng nama Islam. Sungguh, Islam adalah agama yang memberikan kedamaian.

No comments:

Post a Comment